Pages

Senin, 05 November 2012

Makalah “Sistem Gotong Royong(pemeliharaan ruang lingkup hidup) Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra Barat ”

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr.Wb
        Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadiran allah SWT, menganugrahkan taufik dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan yang singkat dan sederhana ini, penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan judul “Sistem Gotong Royong(pemeliharaan ruang lingkup hidup) Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra Barat ”.  tak lupa pula shalawat beriring salam kita panjatkan junjungan nabi muhammad SWT, yang telah membawa umat nya dari alam ke bodohan berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Dalam upaya penyelesaiannya, penulis berusaha semaksimal mungkin menyajikan hasil makalah ini, namun penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun redaksinya. Namun demikian berkat usaha dan kerja keras, penulis dapat menjangkau maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini.
       
Jakarta 21 agustus 2012


Rizky Idrus Setiadi


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................... i
DAFTAR ISI................................................................ ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.     LATAR BLAKANG........................................................................................................ 1
2.    TUJUAN PENULISAN MAKALAH.......................................................................... 1
BAB II  ISI
1.     Bahasa dan Komunikasi................................................................................................. 2
2.    Ilmu Pengetahuan.......................................................................................................... 2
3.    Teknologi......................................................................................................................... 3
4.    Ekonomi........................................................................................................................... 3
5.    Organisasi Sosial.......................................................................................................... 3
6.    Agama.............................................................................................................................. 4
7.    Kesenian.......................................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
1.     KESIMPULAN............................................................................................................... 5
2.    SARAN-SRAN............................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA......................................................... 5
LAMPIRAN.................................................................. 6



BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
        Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra Barat adalah salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia yang memiliki banyak potensi ,selain panorama dan keindahan alam, iklim yang sejuk di beberapa daerah di Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra Barat  juga memiliki beragam adat istiadat beserta tradisi, bahasa,  kesenian dan serta tempat-tempat bersejarah.
        Keaneka ragaman potensi dan kebudayaan tersebut mengundang perhatian khusus untuk tetap melestarikanya. Berbagai upaya harus tetap diusahakan demi menjaga eksistensinya dan terhindar dari faktor ketidak pedulian oleh masyarakat, namun dari sekian banyak potensi wisata yang ada masih sangat sedikit yang dikembangkan, padahal masih banyak objek wisata yang berpotensi lainya yang membutuhkan sentuhan dan perhatian dibidang kepariwisataan khususnya di Kabupaten Agam, Sumatra Barat
Sehubungan dengan hal di atas, maka penulis dengan segala upaya dan kemampuan akan menulis dan mengangkat potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Agam Sumatra Barat  agar lebih dikenal dan menjadi kebanggaan masyarakat indonesia khususnya masyarakat di Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra Barat.

      Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk  menjelaskan Unsur-Unsur Budaya
1) Bahasa dan Komunikasi?
2) Ilmu Pengetahuan?
3) Teknologi ?
4) Ekonomi?
5) Organisasi Sosial?
6) Agama
7) Kesenian

BAB II ISI

1.  Bahasa dan Komunikasi
1.1  BAHASA
Bahasa yang digunakan dalam masyarakat adat Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra Barat masih bercampur dengan bahasa adat nya.
      Bahasa yang di gunakan dalam kehidupan sehari – hari adalah bahasa Minangkabau. Dengan logat Canduang Koto Laweh, yang tidak jauh berbeda dengan logat, Minangkabau yang di pakai di Luhak Agam, hanya berbeda dalam beberapa bunyi ujaran.
1.2 KOMUNIKASI
Komuniasi dari adat suku desa lasi masih jarang adanya alat-alat kominikasi modern, melainkan suatu tempat yang bernama Istana Rakyat yaitu merupakan pondokan tempat berkumpulnya warga masyarakat untuk melaksanakan musyawarah adat yang di pimpin oleh tokoh masyarakat. Dalam melaksanakan musyawarah adat seluruh komponen masyarakat dapat hadir dan turut serta dalam kegiatan tersebut.
Dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan masyarakat maka istana rakyat menjadi tempat merundingkan dan memecahkan masalah yang terkait dengan nagarinya(desa).
2.  Ilmu Pengetahuan
 Menurut pengetahuan setempat. Bernagari, yang di katakan nagari itu sudah selesai oleh orang tua dulu, ada jalan, masjid, kuburan, ada pasar. Itu bukan bikinan kita. Semua itu hasil jerih payah orang dahulu. Mari kita berterimakasih, ini juga ibadah, ini sukur kepada tuhan. Tanda sukur ini maka peliharalah yang sudah ada.
Gotong royong itu dasar dari prosedur kebudayaan di Indonesia. Di desa lasi pada tahun 45 gotong royong adalah salah satu modal untuk para pendiri negara, berjuang bersama rakyat untuk menghasut penjajah. Akibat kemajuan modrn orang menjadi individual dan materialisme. Akhtoda keteladanan/seorang tokoh yang sabar, bijaksana, dan pengertian. Pemimpin itu harus mau berbaur(bergaul) kepada masyarakat lain.
3.  Teknologi
Sawah yang di jajar-jajar sekarang semuanya itu di kerjakan dengan tradisional menggunakan cangkul, parang(golok),  kerbau untuk membajak sawah, dan semuanya di kerjakan scara bersama-sama.
Di bandingkan dengan sekarang semua sudah modern serba praktis, maka dari itu masyarakat pula menjadi individual dan materialisme, tampa membutuh kan orang lain. Berawal dari itu semua menjadi hilang untuk bekerja sama secara bergotong royong.
Pada gambar 3 masyarakat sedang bersama-sama membersihkan Glang gang Hawa anak-anak, orang t
3. Gapura Jalan Glang-gang Hawa                       3. Saat  Warga Gotong Royong



4.  Ekonomi
Di suatu perkampungan di desa lasi masih di dominasi kebiasaan setempat, oleh wilayah persawahan pada setahun sekali masyarakat desa lasi menanam padi, sebagian penduduk nya memelihara ternak dan bercocok tanaman muda.
Cuaca yang sangat mendukung untuk menanam berbagai jenis tanaman sayuran (hortikultura), lahan – lahan pertanain yang cukup luas. Daerah ini juga berpotensi sebagai daerah pengembangan usaha – usaha peternakan terutama sapi.
Kegiatan perkonomian (jual Beli) hanya terjadi di warung – warung.
4. Lahan Pertanian Warga Setempat




5.  Organisasi Sosial
Masyarakat minang kabau adalah masyarakat yang pamenal dengan alam dan sangat mengutamakan musyawarah untuk mupakat dalam melakukan kegiatan dan keputusan.
Gotong royong masih menjadi kebiasaan setempat dan wilayah desa lasi masih didominasi persawahan.
Dari setiap kegiatan gotong royong di pimpin oleh wali nagarai desa lasi, dan camat canduang. Persaudaraan di desa lasi masih terikat erat dan tidak adanya perbedaan antara satu sama lainnya.
5. Rumah Istana Rakyat

5. Rapat Di Dalam Istana Rakyat
6.  Agama
Desa Lasi, Kecamatan Canduang, kabupaten Agam, Sumatra Barat mempunyai beragam agam, tetapi dominan masyarakat nya Islam.

7.  Kesenian
Untuk melaksanakan kegiatan gotong royong yang akan dilakukan esok hari maka kaum bapak-bapak nya memberitahukan keliling kampung di iringi oleh bunyi-bunyian yaitu kesenian kalempong, pupuk oyok-oyok untuk mengingat kan kembali pada pelaksanaan gotong royong.
Di sebuah seni kalempong pupuk oyok-oyok terserat penyampaian pesan yang tujuan nya untuk mengingat kan masyarakat lain. Di main kan dengan 3(tiga) alat musik.
Pada saat makan siangpun di selingi atraksi oleh warga setempat, atraksinya adalah pemecahan botol yang dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan golok(parang) dan botol nya di letakan di samping kaki nya lalu ke ketuk(pu
7. Seni Budaya Warga Setempat

7. Atraksi Kesenian Oleh Warga Setempat

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 1.        Gotong Royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia.
 2.  Gotong Royong merupakan budaya bangsa Indonesia sejak jaman dahulu yang mencerminkan adanya kesatuan yang bercirikan kekeluargaan.
  3.        Pasal 33 UUD 1945 adalah landasan sistem perekonomian kita, memiliki ciri-ciri positif yang bermanfaat dan berguna bagi kepentingan masyarakat dan tidak ada persaingan bebas serta tidak untuk mencari keuntungan untuk sebagian kecil orang (free fight liberalisme)
.
3.2. Saran-Saran

1. Meningkatkan sikap persatuan dalam bergaul.
2. Membiasakan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah
3.Selalu bekerja sama dalam mengatasi kesulitan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

-            Kutipan makalah di ambik dari kaset dan sebagian dari pemikiran penulis dan sebahagian di cari dari web(internet) yang menyangkut masalah Gotong Royong khusus nya pada Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra Barat.



0 komentar:

Posting Komentar

bagi ada yang bisa di koreksi mohon di koreksi