KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah,
puji syukur kita panjatkan kehadiran allah SWT, menganugrahkan taufik dan
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan yang singkat dan
sederhana ini, penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan judul “Sistem
Gotong Royong(pemeliharaan ruang lingkup hidup) Desa Lasi, kecamata Canduang
Kabupaten Agam Sumatra Barat ”. tak lupa
pula shalawat beriring salam kita panjatkan junjungan nabi muhammad SWT, yang
telah membawa umat nya dari alam ke bodohan berilmu pengetahuan seperti yang
kita rasakan pada saat ini.
Dalam upaya penyelesaiannya, penulis berusaha
semaksimal mungkin menyajikan hasil makalah ini, namun penulis menyadari
sepenuhnya masih terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun redaksinya.
Namun demikian berkat usaha dan kerja keras, penulis dapat menjangkau maksud
dan tujuan dari penyusunan makalah ini.
Jakarta 21 agustus
2012
Rizky Idrus
Setiadi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................... i
DAFTAR ISI................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.
LATAR BLAKANG........................................................................................................ 1
2.
TUJUAN PENULISAN
MAKALAH.......................................................................... 1
BAB II ISI
1.
Bahasa dan Komunikasi................................................................................................. 2
2.
Ilmu Pengetahuan.......................................................................................................... 2
3.
Teknologi......................................................................................................................... 3
4.
Ekonomi........................................................................................................................... 3
5.
Organisasi Sosial.......................................................................................................... 3
6.
Agama.............................................................................................................................. 4
7.
Kesenian.......................................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
1.
KESIMPULAN............................................................................................................... 5
2.
SARAN-SRAN............................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA......................................................... 5
LAMPIRAN.................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten
Agam Sumatra Barat adalah salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia
yang memiliki banyak potensi ,selain panorama dan keindahan alam, iklim yang
sejuk di beberapa daerah di Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra
Barat juga memiliki beragam adat
istiadat beserta tradisi, bahasa,
kesenian dan serta tempat-tempat bersejarah.
Keaneka ragaman potensi dan kebudayaan
tersebut mengundang perhatian khusus untuk tetap melestarikanya. Berbagai upaya
harus tetap diusahakan demi menjaga eksistensinya dan terhindar dari faktor
ketidak pedulian oleh masyarakat, namun dari sekian banyak potensi wisata yang
ada masih sangat sedikit yang dikembangkan, padahal masih banyak objek wisata
yang berpotensi lainya yang membutuhkan sentuhan dan perhatian dibidang
kepariwisataan khususnya di Kabupaten Agam, Sumatra Barat
Sehubungan dengan hal
di atas, maka penulis dengan segala upaya dan kemampuan akan menulis dan
mengangkat potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Agam Sumatra Barat agar lebih dikenal dan menjadi kebanggaan
masyarakat indonesia khususnya masyarakat di Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten
Agam Sumatra Barat.
Tujuan Penulisan
Makalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan Unsur-Unsur Budaya
1) Bahasa dan Komunikasi?
2) Ilmu Pengetahuan?
3) Teknologi ?
4) Ekonomi?
5) Organisasi Sosial?
1) Bahasa dan Komunikasi?
2) Ilmu Pengetahuan?
3) Teknologi ?
4) Ekonomi?
5) Organisasi Sosial?
6) Agama
7) Kesenian
BAB II ISI
1. Bahasa dan
Komunikasi
1.1 BAHASA
Bahasa yang
digunakan dalam masyarakat adat Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam
Sumatra Barat masih bercampur dengan bahasa adat nya.
Bahasa yang di gunakan dalam kehidupan sehari – hari
adalah bahasa Minangkabau. Dengan logat Canduang Koto Laweh, yang tidak jauh
berbeda dengan logat, Minangkabau yang di pakai di Luhak Agam, hanya berbeda
dalam beberapa bunyi ujaran.
1.2 KOMUNIKASI
Komuniasi dari
adat suku desa lasi masih jarang adanya alat-alat kominikasi modern, melainkan suatu
tempat yang bernama Istana Rakyat yaitu merupakan pondokan tempat berkumpulnya
warga masyarakat untuk melaksanakan musyawarah adat yang di pimpin oleh tokoh
masyarakat. Dalam melaksanakan musyawarah adat seluruh komponen masyarakat
dapat hadir dan turut serta dalam kegiatan tersebut.
Dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan
masyarakat maka istana rakyat menjadi tempat merundingkan dan memecahkan
masalah yang terkait dengan nagarinya(desa).
2. Ilmu Pengetahuan
Menurut
pengetahuan setempat. Bernagari, yang di katakan nagari itu sudah selesai oleh
orang tua dulu, ada jalan, masjid, kuburan, ada pasar. Itu bukan bikinan kita.
Semua itu hasil jerih payah orang dahulu. Mari kita berterimakasih, ini juga
ibadah, ini sukur kepada tuhan. Tanda sukur ini maka peliharalah yang sudah
ada.
Gotong royong itu dasar dari prosedur kebudayaan di
Indonesia. Di desa lasi pada tahun 45 gotong royong adalah salah satu modal
untuk para pendiri negara, berjuang bersama rakyat untuk menghasut penjajah.
Akibat kemajuan modrn orang menjadi individual dan materialisme. Akhtoda
keteladanan/seorang tokoh yang sabar, bijaksana, dan pengertian. Pemimpin itu
harus mau berbaur(bergaul) kepada masyarakat lain.
3. Teknologi
Sawah yang di jajar-jajar sekarang semuanya itu di
kerjakan dengan tradisional menggunakan cangkul, parang(golok), kerbau untuk membajak sawah, dan semuanya di
kerjakan scara bersama-sama.
Di bandingkan dengan sekarang semua sudah modern
serba praktis, maka dari itu masyarakat pula menjadi individual dan
materialisme, tampa membutuh kan orang lain. Berawal dari itu semua menjadi
hilang untuk bekerja sama secara bergotong royong.
Pada gambar 3 masyarakat sedang bersama-sama
membersihkan Glang gang Hawa anak-anak, orang t
3. Gapura Jalan Glang-gang Hawa 3.
Saat Warga Gotong Royong
4. Ekonomi
Di suatu perkampungan di desa lasi masih di
dominasi kebiasaan setempat, oleh wilayah persawahan pada setahun sekali
masyarakat desa lasi menanam padi, sebagian penduduk nya memelihara ternak dan
bercocok tanaman muda.
Cuaca yang sangat mendukung untuk menanam berbagai
jenis tanaman sayuran (hortikultura), lahan – lahan pertanain yang cukup luas.
Daerah ini juga berpotensi sebagai daerah pengembangan usaha – usaha peternakan
terutama sapi.
Kegiatan perkonomian (jual Beli) hanya terjadi di
warung – warung.
4. Lahan Pertanian Warga Setempat
5. Organisasi Sosial
Masyarakat minang kabau adalah masyarakat yang
pamenal dengan alam dan sangat mengutamakan musyawarah untuk mupakat dalam
melakukan kegiatan dan keputusan.
Gotong royong masih menjadi kebiasaan setempat dan
wilayah desa lasi masih didominasi persawahan.
Dari setiap kegiatan gotong royong di pimpin oleh
wali nagarai desa lasi, dan camat canduang. Persaudaraan di desa lasi masih
terikat erat dan tidak adanya perbedaan antara satu sama lainnya.
5. Rumah Istana Rakyat
5. Rapat Di Dalam Istana Rakyat
6. Agama
Desa Lasi, Kecamatan Canduang, kabupaten Agam,
Sumatra Barat mempunyai beragam agam, tetapi dominan masyarakat nya Islam.
7. Kesenian
Untuk melaksanakan kegiatan gotong royong yang akan
dilakukan esok hari maka kaum bapak-bapak nya memberitahukan keliling kampung
di iringi oleh bunyi-bunyian yaitu kesenian kalempong, pupuk oyok-oyok untuk
mengingat kan kembali pada pelaksanaan gotong royong.
Di sebuah seni kalempong pupuk oyok-oyok terserat
penyampaian pesan yang tujuan nya untuk mengingat kan masyarakat lain. Di main
kan dengan 3(tiga) alat musik.
Pada saat makan siangpun di selingi
atraksi oleh warga setempat, atraksinya adalah pemecahan botol yang dilakukan
oleh warga setempat dengan menggunakan golok(parang) dan botol nya di letakan
di samping kaki nya lalu ke ketuk(pu
7. Seni Budaya
Warga Setempat
7. Atraksi Kesenian Oleh Warga Setempat
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.
Gotong Royong merupakan suatu
istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = bersama Bersama-sama
dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat
Indonesia.
2. Gotong Royong merupakan budaya bangsa Indonesia
sejak jaman dahulu yang mencerminkan adanya kesatuan yang bercirikan
kekeluargaan.
3.
Pasal 33 UUD 1945 adalah landasan sistem
perekonomian kita, memiliki ciri-ciri positif yang bermanfaat dan berguna bagi
kepentingan masyarakat dan tidak ada persaingan bebas serta tidak untuk mencari
keuntungan untuk sebagian kecil orang (free
fight liberalisme)
.
3.2. Saran-Saran
1. Meningkatkan sikap
persatuan dalam bergaul.
2. Membiasakan bergotong
royong dalam menyelesaikan masalah
3.Selalu bekerja sama dalam
mengatasi kesulitan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
-
Kutipan makalah di ambik
dari kaset dan sebagian dari pemikiran penulis dan sebahagian di cari dari
web(internet) yang menyangkut masalah Gotong Royong khusus nya pada Desa Lasi, kecamata Canduang Kabupaten Agam Sumatra
Barat.
0 komentar:
Posting Komentar
bagi ada yang bisa di koreksi mohon di koreksi